Ikan Kaleng Pallu ce'la, Makanan Khas Suku Makassar

Ikan kaleng pallu ce'la merupakan salahsatu makanan khas masyarakat orang makassar (tau mangkasara) yang di olah oleh para nelayan tradisional atau para pedagang ikan. umumnya ikan ini lebih dikenal oleh masyarakat pesisir Kabupaten takalar dan kepulauan selayar. ikan ini memiliki nama julukan di setiap daerah di sulawesi selatan. di kepulauan selayar ikan ini lebih dikenal dengan nama "pallu sala" dan pada masyarakat kabupaten takalar, gowa dan kota makassar lebih dikenal dengan julukan "pallu ce'la". hasil produksi ikan ini memiliki banyak jenis, seperti pallu ce'la sibula (ikan kaleng sarden asin) pallu ce'la cakalang (ikan kaleng tuna asin), pallu ce'la katombo (ikan kaleng mata besar). Berdasarkan proses produksi, ikan ini terbagi atas 2 jenis, Pallu ce'la yang di proses oleh nelayan tradisional yang dijuluki papuka diberi pallu ce'la liukang,  yaitu ikan yang dikalengkan masih sangat segar karena baru di angkat dari laut dan langsung dimasukkan dalam kaleng sedangkan proses pembutan dilakukan para pedagang di daratan atau ikan yang sudah kurang segar karena dibeli di pelelangan yang kemudian di masak oleh para pedagang ikan dinamakan pallu ce'la pallu-pallu. Pemasaran ikan ini sangat luas namun sebagian besar masyarakat masih belum tau dan paham tentang ikan ini. Umumnya ikan ini  menyebar di pasar-pasar kabupaten Takalar, Gowa dan Kota makassar. Ikan pallu ce'la ini sangat diminati oleh masyarakat, selain karena nikmat setelah diolah dengan bumbu dan mkanan pendamping seperti sayur azam dan irisan mangga ikan ini juga memiliki daya tahan yang sangat baik, yaitu mampu bertahan selama kurang lebih tiga bulan. Jadi bisa menjadi solusi praktis bagi masyarakat yang memiliki akses yang kurang baik dalam mencari ikan khususnya di daerah pegunungan.